Kamis, 13 Oktober 2011

1 JUNI BUKAN HARI LAHIR PANCASILA


Tuntut Presiden untuk Merubah Konsensus Masyarakat tentang Hari Lahir Pancasila

UIN, TERAS KPI – semangat persatuan dan kesatuan sudah dibangun dari sejak awal negeri ini didirikan. Namun, negeri yang ingin memasuki usia ke-66 ini, justru hilang nilai-nilai Pancasilanya dari kehidupan masyarakat. Kesadaran masyarakat akan hal ini memang harus ditingkatkan.

Hal itu mengemuka dalam Dialog Kebangsaan “Menterjemahkan Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara” yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) di Auditorium Utama, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta (15/6). Sebagai bangsa Indonesia, kita wajib mengetahui apa yang menjadi dasar Negara. Pancasila, yang sering didengungkan ketika kita masih berada di sekolah tingkat dasar merupakan suatu upaya dalam mengenalkan dasar Negara kita. “Inilah Pancasila, ini dasar Negara yang harus dipelihara. Bagaimana menjadi bangsa yang besar jika anak bangsa kita tidak tahu mengenai dasar Negara kita,” ungkap Staf ahli Menko Polhukam bidang ideologi dan konstitusi, Laksamana Pertama TNI AL Christina Maria Rantatena, yang menjadi salah satu pembicara.

1 juni 1945, Pancasila ditetapkan sebagai dasar Indonesia merdeka. Bukan menjadi hari lahir Pancasila. “Bung Karno menyatakan bahwa Pancasila tidak pernah dilahirkan, tetapi sudah ada, tumbuh dan berkembang,” ucap Kepala Gardu Besar Pejuang Tanpa Akhir (PETA), Agus Salim HK. “yang merayakan 1 juni sebagai perayaan hari lahir pancasila harus dipertanyakan”, tambahnya. Jika memang seperti ini, seharusnya masyarakat berani untuk menuntut presiden agar merubah tanggal 1 Juni bukan sebagai hari lahir Pancasila, tetapi hari Pancasila ditetapkan sebagai dasar Negara RI.

.

Sebagai kaum Reformis sekaligus Diplomat RI, Taufik Rigo yang juga menjadi salah satu pembicara dalam dialog ini, menyatakan bahwa masyarakat Indonesia harus sadar bahwa ada empat konsensus dasar yang disepakati oleh para pendahulu yaitu Pancasila, UUD 1945 , Bhineka Tunggal Ika, dan disatukan dalam wilayah NKRI.

Yang kita harapkan dalam aktualisasi nilai pancasila, generasi muda dapat memainkan dua peran, yakni menjadi agent of change dan agent of development, yakni Agen pembangunan sumber daya manusia yg mempunyai karakter pancasila dan jati diri pancasila.